Senin, 23 Mei 2011

cara kerja keypad 4x4

Keyboard seperti pada keyboard komputer, memiliki banyak inputan berupa huruf, angka, simbol, fungsi, dll. Menggunakan protokol dan komunikasi serial sinkron sehingga menggunakan 2 jalur komunikasi yaitu SDA (serial data) dan SCK (serial clock). Baik digunakan untuk sistem dengan inputan banyak dan kompleks dan sangat berguna untuk beberapa aplikasi mikrokontroller.


      Sedangkan keypad matriks adalah solusi untuk inputan cukup banyak dengan menggunakan sedikit pin mikrokontroller.Keypad matriks umumnya terdiri dari tombol / Push Button NO (Normally Open) yang dirangkai dengan susunan baris dan kolom sehingga membentuk matriks. Susunan matriks inilah yang menyebabkan banyak tombol dengan mengunakan sedikit pin mikrokontroller. Jika susunan matriks 4 baris dan 4 kolom atau matriks 4x4 maka banyak tombol yang dicapai adalah 16 buah tombol (maksimum 28 tombol) sedangkan matriks 4x3 sebanyak 12 tombol (maksimum 21 tombol).

Untuk mengakses keypad yang terhubung secara matriks seperti pada gambar 2 yaitu menggunakan cara sistem scanning.

Setiap pin baris dan pin kolom tidak terhubung satu sama lain.Saklar-saklar atau tombol tersebut jika ditekan akan menyebabkan pin baris dan pin kolom terhubung. Ketika S1 di tekan maka S1 akan menghubungkan baris 1 dengan kolom 1, ketika S3 ditekan maka S3 menghubungkan baris 1 dengan kolom 3, ketika S12 ditekan maka S12 menghubungkan baris 3 dengan kolom 4, dan sebagainya. Oleh sebab itu mikrokontroller harus mendeteksi terhubungnya pin baris dan pin kolom tersebut satupersatu agar tidak terjadi kesalahan pembacaan data yang selanjutnya didefiniskan sebagai suatu karakter. Untuk mencegah terjadinya kesalahan maka salah satu harus dijadikan output dan lainnnya dijadikan input yaitu kolom menjadi output dan baris menjadi input (disesuaikan dengan perancangan hardwarenya).

Metode scanning keypad adalah mendeteksi hubungan pin baris dan kolom karena tombol ditekan, secara berurutan, bergantian dan satu-persatu. Lebih jelasnya sebagai berikut :

           §  Pin-pin kolom menjadi output dan pin-pin baris menjadi input.
           §  Pin kolom dan pin baris kondisi awalnya (default) berlogika 1 semua.
           §  Output pin kolom 1 berlogika 0 lalu deteksi :
·       Jika input baris 1 berubah logika menjadi 0 maka karakter ‘1’
·       Jika input baris 2 berubah logika menjadi 0 maka karakter ‘4’
·       Jika input baris 3 berubah logika menjadi 0 maka karakter ‘7’
·       Jika input baris 4 berubah logika menjadi 0 maka karakter ‘*’

           §  Pin kolom dan pin baris kembali berlogika 1 semua.
           §  Output pin kolom 2 berlogika 0 lalu deteksi :   
·       Jika input baris 1 berubah logika menjadi 0 maka karakter ‘2’
·       Jika input baris 2 berubah logika menjadi 0 maka karakter ‘5’
·       Jika input baris 3 berubah logika menjadi 0 maka karakter ‘8’
·       Jika input baris 4 berubah logika menjadi 0 maka karakter ‘0’

           §  Pin kolom dan pin baris kembali berlogika 1 semua.
           §  Output pin kolom 3 berlogika 0 lalu deteksi :
·       Jika input baris 1 berubah logika menjadi 0 maka karakter ‘3’
·       Jika input baris 2 berubah logika menjadi 0 maka karakter ‘6’
·       Jika input baris 3 berubah logika menjadi 0 maka karakter ‘9’
·       Jika input baris 4 berubah logika menjadi 0 maka karakter ‘#’

           §  Pin kolom dan pin baris kembali berlogika 1 semua.
           §  Output pin kolom 4 berlogika 0 lalu deteksi :
·       Jika input baris 1 berubah logika menjadi 0 maka karakter ‘A’
·       Jika input baris 2 berubah logika menjadi 0 maka karakter ‘B’
·       Jika input baris 3 berubah logika menjadi 0 maka karakter ‘C’
·       Jika input baris 4 berubah logika menjadi 0 maka karakter ‘D’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar